4 bulan, iya 4 bulan Men gua ngga update apa2 di blog tercintah ane ini.
ya pertama-tama ane mau minta maaf udah 9 bulan 10 hari (muke gile bentar lagi lahir Men!) ane ngga nge-post apa2 di blog ini.
buat yang udah nunggu update post dari ane, ane minta maaf sebesar besarnya.
Minal Aidzin wal Faidzin ya Gan/Sist/Om/Tante/Pakdhe/Budhe/Semuanya lah pokoknya, "Mumpung masih bulan Syawal" ehehe
udahlah, lanjut ke topik bua post ane kali ini.
Jeng...Jeng!!!
GUE JADI MABA TAHUN INI! tau kan apa itu maba? iya maba, MAnusia Bikin Alay (#alahopo)
MABA=MAHAISWA BARU
buat MABA-MABA yang laen ane ucapkan "SELAMAT" buat kalian, selamat menempuh hidup baru dengan kehidupan kuliah ente ya! :D
oke sesuai judul "8 Tips untuk Mahasiswa Baru "
BUSET jadi mahasiswa baru aja ada tipsnya segala
ya emang deh, sekarang urusan apa aja pasti ada tips nya
dari tips beli henpun, tips hilangin jerawat, tips merawat komputer, sampe tips ambil pacar orang lain #PLAKK
okelahh langsung aja ya gan ini dia tips2 nya!
oh iya satu lagi yang penting, tips2 ini bukan ane yang buat ya Gan/Sist ini ane cuma kopas dari tetangga sebelah, ini link nya KLIK
LET'S CHECK THIS OUT
1. Dosen tidak sama dengan guru di SMA
Guru di sekolah mendapat pendidikan dan pelatihan untuk mengajar.
Sementara dosen menghabiskan waktu kuliahnya untuk belajar dan melakukan
riset, selain itu mereka mendedikasikan hidupnya untuk mencari sesuatu
yang baru. So, ada perbedaan mendasar antara guru di sekolah dan dosen
di universitas.
Jangan berharap dosen memberikan semua detail ilmu, karena mereka
memiliki waktu yang sedikit untuk mengajar dengan banyaknya ilmu yang
harus dibagi.
Jangan mengeluh kalau bertemu dosen yang tidak pandai mengajar,
karena mereka tidak dilatih untuk pandai mengajar. Kalau dapat dosen
yang pandai mengajar, ya bersyukurlah.
Jangan heran juga kalau suatu ketika mereka jadi banyak bercerita
tentang riset mereka yang mereka banggakan. Wajar kalau mereka bangga,
karna sebagian besar hidup mereka didedikasikan untuk hal tersebut. So, try to get interesting on it.
2. Inisiatif dalam mencari informasi
Mahasiswa tentu lebih mandiri dari siswa SMA. Hal ini berkaitan
dengan penyebaran informasi penting. Saya ingat ketika SMA, kalau ada
pengumuman dari pihak sekolah, maka semua siswa akan mendapat surat
pengumuman. Atau mendapat informasi lisan dari guru yang masuk ke kelas.
Well, in University it’s not gonna happen. Kita harus
mencari informasi sendiri. Informasi yang paling penting adalah mengenai
tanggal-tanggal penting seperti tanggal ujian, tanggal penyerahan
tugas, kapan harus bayar uang kuliah dsb.
So, setidaknya sempatkan diri untuk mengunduh kalender akademik dan catat tanggal-tanggal pentingnya.
Selain tanggal penting, kita juga harus mudheng pada
pengumuman laboratorium. Kapan kita melakukan praktikum, kapan tugas
pendahuluan harus dikumpulkan serta kapan laporan harus dikumpulkan.
So, jangan malu untuk bertanya kepada kakak angkatan atau
kepada teman. Karena sekali kita tertinggal informasi, kita akan rugi
walaupun sebetulnya kita mampu untuk melaksanakan kewajiban. Misalnya,
kalau ada mahasiswa yang lupa kapan ujian dilaksanakan lalu ujiannya
dapat 0, itu bukan berarti mahasiswa tersebut kemampuannya 0, tapi karna
tidak tahu kapan ujian dilaksanakan.
3. Jam kosong yang produktif
Jadwal kuliah tidak sama dengan jadwal pelajaran di sekolah. Jadwal
kuliah bisa loncat-loncat, misalnya ada kuliah dari jam 7 hingga jam 9
pagi, lalu setelah nya kosong hingga ada kuliah lagi jam 3 sore. Jadwal
seperti ini membuat kita lelah, apalagi bagi kita yang bertempat tinggal
jauh dari kampus. Kalau yang nge-kost sih tinggal pulang aja.
Nah, Jam kosong seperti ini mesti dimanfaatkan. Apakah kita belajar
dengan teman, baca-baca di perpustakaan atau bahkan untuk sekedar
beristirahat (asal jangan ketiduran aja sampe kelewat kuliah
selanjutnya).
4. Baca buku teks
Saat SMA, kita dimanja dengan buku pelajaran berbahasa Indonesia.
Selain itu, kita di-“paksa” untuk membaca buku tertentu. Sementara di
bangku kuliah, kita diperhadapkan dengan buku teks berbahasa Inggris
serta referensi yang banyak. Misalnya untuk Fisika Dasar saja, buku teks
yang bisa dibaca mencapai 4-5 judul.
So, harus ada kemauan dari kita untuk membaca buku teks
tersebut. Memang perlu penyesuaian di awal-awal, tapi lama-lama juga
akan terbiasa.
5. Perhatikan silabus kuliah
Silabus kuliah adalah uraian dari dosen mengenai rencana perkuliahan.
Hal ini terutama sub-bahasan apa saja yang nantinya akan masuk di
ujian.
Nah, informasi ini sangat berharga untuk kita, karena tidak semua
bahasan yang ada di buku teks akan dipelajari di kuliah tersebut.
Tentunya hal ini akan membuat belajar kita menjadi lebih terarah.
Selain itu, silabus dapat menjadi acuan kita untuk bisa belajar duluan sebelum
dosen menjelaskan sebuah sub-bahasan. Dengan cara ini, kita memiliki
landasan ilmu terlebih dahulu sebelum mendapat pengajaran dari dosen.
6. Ketika konsep menjadi nomor satu
Lupakan cara pengerjaan soal di SMA. Di SMA kita cenderung untuk menghafal “Jika soalnya seperti A, maka kita ngerjainnya pakai cara B lalu pakai rumus C lalu masukan angkanya dan voila kita dapat jawabannya”.
In University, it is not rarely happen. Konsep menjadi nomor
satu dan latihan soal adalah cara kita untuk menguji konsep, bukan
menghafal cara dan rumus mana yang harus dipakai.
So, perbanyaklah memperlajari konsep lalu kemudian berlatih dengan soal-soal.
7. Lupakan sistem kebut semalam
Di SMA, masih mungkin untuk “besok ulangan lalu belajar malam ini”.
Sukur-sukur kalau nilainya melebihi batas bawah, kalau tidak harus
remedial. Bahkan ketika remedial pun masih belajar satu malam sebelumnya
(karena soalnya cenderung akan dipermudah).
Well, kalau di perkuliahan, sistem seperti ini tidak
dianjurkan. Untuk mendapat nilai akhir, kita harus melewati paling
sedikit dua kali ujian (UTS dan UAS). Dan ketika dua ujian tersebut,
cakupan bab nya pun lebih banyak ketimbang di SMA yang hanya satu
ulangan = satu bab.
Maka, kita harus belajar dengan cara mencicil, usahakan setiap hari
membaca ulang bahan kuliah di hari tersebut. Lalu rajin-rajinlah membaca
ulang konsep serta latihan soal. Sistem belajar seperti ini akan sulit
dilakukan kalau “sistem kebut semalam” (belum lagi ditambah stress besok
akan ujian).
8. Hati-hati dalam memilih teman bergaul
Tips yang terakhir ini menjadi tips yang melibatkan orang lain.
Hati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Bukan berarti sok jual mahal
atau sombong, tapi kita boleh berteman dengan siapa saja, tapi tidak
bergaul dengan siapa saja.
Contoh: kalau kita punya teman bergaul yang suka maen game sampe
subuh dan nginep di tempat game online, maka kita cenderung akan
demikian.
Contoh lainnya kalau kita punya teman bergaul yang suka bolos kuliah
lalu nitip tanda tangan absen, lama-lama kita juga akan demikian. Kalau
kita bergaul dengan mereka yang tidak menggunakan jam kosong dengan
baik, ya lama-lama kita juga akan ikut-ikutan.
So, hati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Karena katanya sih, IP
(indeks prestasi) kita adalah rata-rata dari IP lima teman terdekat
kita. Jadi kalau kita bergaul dengan mereka yang IP nya 1,sekian dan
2,sekian, maka besar kemungkinan IP kita 1.5. Tapi kalau kita bergaul
dengan mereka yang IP nya 3,sekian dan 4, ya itung sendiri aja dapet
brapa tuh.
Mungkin yang terakhir ini agak berlebihan. Tapi ya demikian adanya (pengalaman lho ya). Contoh kecilnya adalah kalau kita hang out bareng
dengan yang IP nya kecil, maka akan sangat jarang toh kita ngerjain
tugas bareng mereka, belajar bareng mereka untuk nyiapin ujian, yang ada
kita terjebak dengan pembicaraan yang hampa, datang ke tempat yang
membuat kita jarang belajar dan sebagainya.
Tapi kalau kita gaul dengan yang IP nya gede, mungkin ketika makan siang pun, kita bisa sambil diskusi pelajaran bareng mereka.
It is a little thing, but it can make a huge difference in the end.
- be blessed
OK Gan/Sist sekian dulu tips kopas an ene, uehehehee :D
Semoga bermanfaat buat Agan/Sista semua ya
Dadaahhh :)
sepenggal komik dari "KAMPUS HOLIC"
*sebenernya sih ane juga ngga paham makasudnya sih gan